Sejarah Bus

Sejarah Bus

Cikal bakal bus muncul ketika kendaraan bermotor menggantikan kuda sebagai alat transportasi pada sekitar 1905. Saat itu, omnibus bermotor disebut autobus. Hingga saat ini, Prancis dan Inggris masih menggunakan istilah tersebut. Omnibus pertama dioperasikan di AS. Dimulai dengan pelintasan Jalan Broadway di kota New York pada 1827. Seseorang bernama Abraham Brower, merupakan pemilik pertama bisnis tersebut.

Kemajuan paling penting pada omnibus adalah mobil jalanan. Mobil jalanan pertama ditarik kuda. Yang membedakan adalah keberadaan rel baja yang diletakkan di tengah jalan. Roda-roda mobil jalanan juga terbuat dari baja, yang dibuat sedemikian rupa agar tidak merusak rel. Mobil jalanan pertama beroperasi di Jalan Browery, New York. Dimiliki John Manson dan dibuat oleh seorang keturunan Irlandia bernama John Stephenson.

Pada awalnya, bus merupakana kendaraan yang ditarik kuda, kemudian dimulai dari tahun 1830-an bus bertenaga uap mulai ada. Seiring perkembangan zaman, bus bertenaga mesin konvensional adalah penemuan bus troli elektronik yang berfungsi dengan seperangkat kabel yang ada di beberapa tempat dalam jumlah banyak. Bus bertenaga mesin pertama muncul bersamaan dengan perkembangan mobil. Setelah bus bertenaga mesin pertama pada tahun 1895, berbagai macam model dikembangkan pada tahun 1900-an, sampai akhirnya tersebar luas bentuk bus yang utuh mulai dari tahun 1950-an. Bus menjadi populer pada awal abad 20 karena Perang Dunia I. Ketika itu, kebanyakan sarana rel dialokasikan untuk kebutuhan perang dan karena banyaknya keberadaan mobil pribadi, sehingga diperlukan alat transportasi lain yang dapat mengangkut banyak penumpang.

Saat ini, bus di Indonesia dibagi ke dalam berbagai kategori, berdasarkan ukuran, kelas, jenis, dan jarak. Ada tiga jenis bus berdasarkan ukuran, bus besar, bus sedang, dan bus kecil. Sedangkan berdasarkan kelas ada kelas ekonomi, bisnis rs, bisnis ac, executive, dan super executive. Pembagian berdasarkan kelas ini ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bus.

Ada pula bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Bus AKAP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antardaerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Lain lagi dengan bus antarkota dalam provinsi yang mengangkut dari satu kota ke kota lain yang melalui antardaerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi. Selain itu, masih ada juga bus kota, seperti metromini, patas, dan sebagainya, serta bus perdesaan.

Jenis

Coach / motorcoach

Coach atau motorcoach biasanya adalah kendaraan yang dirancang untuk bepergian jarak jauh dari bus biasa. Sebagai hasilnya dia dilengkapi dengan kursi yang lebih nyaman, sebuah ruangan untuk tempat bagasi, dan mesin yang lebih besar. Kendaraan ini biasanya lebih tinggi dari bus biasa, dan dilengkapi dengan A.C., toilet, dan sistem audio/video. Mesin yang digunakan harus mampu menempuh trayek yang belum tentu mulus dibeberapa daerah. Bahkan ada yang menggunakan tameng dikaca depan sebagai perlindungan dari aksi pelemparan kaca yang dilakukan orang jahil[1].

Coaches / motorcoach adalah kendaraan yang fleksibel yang dapat digunakan untuk pariwisata, perjalanan liburan atau perjalanan antar-kota. Di Indonesia bus jenis ini dikenal dengan sebutan Bus Antar Kota.

Bus tingkat

Bus wisata adalah sebuah atraksi wisatawan yang umum di kota-kota besar.

Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat memuat lebih banyak penumpang. Dikenal sebagai bagian dari transportasi publik di Jakarta dan juga di beberapa kota besar lain seperti London, Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin, Berlin, Davis, California, dan Victoria, British Columbia.

Bus sekolah

Bus Sekolah Laidlaw Amerika Serikat

Bus sekolah digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah antara rumah mereka ke sekolah apabila tempat tinggal mereka terlalu jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Di AS bus sekolah biasanya memiliki warna khusus yaitu kuning dan dilengkapi dengan lampu peringatan lalu lintas serta perlengkapan pengaman lainnya yang digunakan ketika para penumpang naik atau turun dari bus. Bus sekolah biasanya dioperasikan oleh distrik sekolah atau oleh penyedia jasa bus sekolah yang dikontrak.

First Student memperkenalkan bus-bus kuning di Britania Raya. Namun kebanyakan pelayanan bus sekolah dilakukan dengan menggunakan bus-bus biasa.

Di negara-negara lain, bus sekolah tidak selalu berwarna kuning. Buenos Aires, dan kemungkinan juga bus-bus sekolah lainnya di Argentina diberi warna oranye dan ditulisi “escolares.”

Di Jakarta pernah dicoba diperkenalkan bus sekolah oleh pemerintah Jakarta, namun proyek ini tidak berhasil karena seringkali penumpang yang bukan murid sekolah juga ikut menggunakannya. Beberapa sekolah swasta di beberapa tempat di Indonesia memberikan pelayanan bus sekolah bagi siswa-siswanya.

Bus belajar

Bus belajar adalah sebuah bus khusus yang digunakan oleh perusahaan bus untuk melatih ketrampilan mengemudi para pengemudi busnya. Bus ini juga digunakan untuk mendidik orang yang ingin menjadi pengemudi bus. Latihan mengemudi bus di jalan adalah bagian penting dari pendidikan ini, seperti halnya juga pendidikan mengemudi mobil biasa.

Operator Bus di Indonesia

Operator bus adalah perusahaan yang melayani jasa angkutan bus baik penumpang bahkan barang. Biasanya operator bus di Indonesia dikenal dengan PO (Perusahaan Otobus), meskipun di Sumatera banyak operator bus yang berbadan usaha CV, PT dan Fa. Operator di Indonesia antara lain Sumber Kencono, RAYA, BUDIMAN, EKA-MIRA, Coyo, dll.

Sejarah Kapal Selam

Kapal selam

Kapal selam nuklir Angkatan Laut Amerika Serikat.

Perbandingan beberapa jenis kapal selam

Sub Noise Comparison

An illustration showing submarine controls

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

Jerman memiliki kapal selam yang populer dengan sebutan U-Boat yang merupakan ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam Perang Dunia I sebagai sistem senjata yang mematikan bagi Angkatan Laut lawan terlebih-lebih pada Perang Dunia II. Sehingga terkenal dengan sebutan U-Class. Selain Jerman, negara yang populer menggunakan kapal selam sebagai kekuatan utama Angkatan Laut adalah Uni Soviet/Rusia

Salah satu pesawat selam yang lain adalah lonceng selam.

Kapal selam modern

Meskipun kapal selam mengapung dengan mudah, kapal itu mampu menyelam ke dasar samudra dan tetap berada di situ sampai berbulan-bulan lamanya. Rahasianya terletak pada konstruksi khas dinding rangkap kapal tersebut. Ruang-ruang khusus kedap air (atau tangki pemberat) antara dinding luar dan dinding dalam dapat diisi air laut sehingga meningkatkan bobot keseluruhan dan menguranig kemampuan mengapungnya. Dengan dorongan baling-baling ke depan dan pengarahan bilah kemudi datar ke bawah, kapal itu menyelam.

Dinding dalam dari baja mampu menahan tekanan luar biasa di keadalaman. Setelah berada di dalam air, kapal mempertahankan posisinya dengan bantuan tangki-tangki pemberat sepanjang lunasnya. Untuk naik ke permukaan, kapal selam mengeluarkan air dari tangki pemberat. Periskop, radar, sonar, dan jaringan satelit merupakan alat navigasi utama kala selam.

Selagi mengapung di permukaan, sebuah kapal selam dikatakan berdaya apung positif. Tangki-tangki pemberatnya hampir tak berisi air. Selagi menyelam, kapal memeroleh daya apung negatif karena udara di tangki pemberat dikeluarkan melalui katup udara untuk digantikan air yang masuk melalui lubang penggenang. Untuk melaju pada suatu kedalaman yang ajek, kapal selam menggunakan suatu teknik penyeimbang dengan apa yang disebut daya apung netral.

Dalam teknik ini, udara bertekanan dipompakan masuk tangki pemberat secukupnya, dan lubang penggenangnya dibiarkan terbuka. Untuk naik ke permukaan, udara bertekanan yang dibawa di kapal dipompakan masuk atangki pemberat, sehingga airnya keluar.

Kapal selam yang paling canggih membuat air tawar sendiri dari air laut. Ada pula cadangan udara yang dihasilkan dengan elektrolisis, suatu proses yang membebaskan oksigen dari air tawar.

Ketika berada dekat permukaan, kapal selam dapat mengambil udara dan melepaskan gas buang melalui snorkel tertutup yang membuka di atas muka air. Selain periskop, antena radio, dan tiang-tiang lainnya, beberapa snorkel menyembul di bangunan atas, atau menara komando.

Udara dipantau setiap hari untuk menjamin agar kadar oksigennya mencukupi. Udara juga disalurkan lewat saringan yang menyingkirkan segala kotoran. Gas buang keluar melalui pipa terpisah.

Cara Kerja Kapal Selam

Proses Penyelaman dan Muncul ke Permukaan

Proses buoyancy force untuk timbul dan tenggelam dalam air

Sebuah kapal selam atau sebuah kapal laut bisa mengapung karena berat air yang dipindahkannya sama dengan berat kapal itu sendiri. Pemindahan air ini menciptakan sebuah gaya ke atas yang disebut gaya apung atau buoyancy force dan bekerja berlawanan dengan gaya gravitasi, yang akan menarik kapal ke bawah. Tidak seperti kapal biasa, sebuah kapal selam bisa mengatur gaya apungnya, sehingga bisa membuatnya tenggelam dan muncul ke permukaan sesuai keperluan. Untuk mengatur gaya apungnya, kapal selam memiliki tangki-tangki pemberat dan tangki-tangki pelengkap atau penyeimbang yang bisa diisi dengan air maupun dengan udara. Ketika kapal selam berada di permukaan, tangki-tangki pemberat tersebut terisi dengan udara sehingga massa jenis keseluruhan kapal selam menjadi lebih kecil daripada massa jenis air di sekelilingnya. Ketika kapal menyelam, tangki-tangki pemberat dipenuhi dengan air, sedangkan udara yang ada di dalam tangki pemberat tersebut dilepaskan keluar dari kapal selam sampai massa jenis keseluruhannya menjadi lebih besar daripada massa jenis air di sekitarnya sehingga kapal selam mulai tenggelam (gaya apung negatif). Persediaan udara bertekanan dipertahankan di dalam kapal selam melalui tabung-tabung udara sebagai penopang hidup.

Hydroplane untuk mengontrol penyelaman

Sebagai tambahan, kapal selam mempunyai perangkat-perangkat yang bisa bergerak berbentuk sayap-sayap pendek yang disebut hydroplane di bagian buritan untuk membantu mengatur arah penyelaman. Hydroplane akan diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak melewati buritan dan mendorong buritan ke atas sehingga kapal selam dapat mengarah ke bawah. Untuk menjaga kapal selam pada suatu tingkat kedalaman, kapal selam menjaga keseimbangan antara udara dan air di dalam tanki penyeimbang sehingga massa jenis keseluruhannya sama besar dengan massa jenis air di sekelilingnya (gaya apung netral). Ketika kapal selam mencapai kedalaman jelajahnya, hydroplane akan diluruskan sehingga kapal selam bisa berjalan lurus melewati air. Air juga didorong di antara tanki penyeimbang haluan dan buritan untuk menjaga keseimbangan Ketika kapal selam muncul ke permukaan, udara bertekanan mengalir dari tabung-tabung udara ke tangki-tangki pemberat dan air di dalamnya didorong keluar dari kapal selam sampai massa jenis keseluruhannya lebih kecil dari massa jenis air di sekelilingnya (daya apung positif) dan kapal selam pun muncul. Hydroplane diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak ke atas buritan, dan mendorong buritan ke bawah, akibatnya kapal selam akan mengarah ke atas. Dalam situasi darurat, tangki pemberat bisa diisi dengan cepat dengan udara bertekanan tinggi untuk membawa kapal selam tersebut naik ke permukaan dengan sangat cepat.

Secondary Propulsion motor untuk berputar

Kapal selam bisa dikemudikan di dalam air dengan menggunakan kemudi ekor untuk berbelok ke kanan atau ke kiri dan dengan hydroplane untuk mengatur arah depan-belakang kapal. Sebagai tambahan, beberapa kapal selam dilengkapi dengan sebuah motor penggerak cadangan yang dapat dikeluar-masukkan sehingga bisa berputar 360 derajat.

Penanganan Penopang Hidup dalam Kapal Selam

Ada tiga masalah penting yang berkaitan dengan penopang hidup di lingkungan kapal selam yang tertutup yaitu: menjaga kualitas udara, menjaga suplai air bersih dan menjaga suhu.

Menjaga kualitas udara dalam kapal selam

Ada tiga hal yang harus terjadi untuk menjaga udara di dalam sebuah kapal selam agar tetap bisa dihirup :

  • Oksigen harus diisi ulang bila oksigen dikonsumsi. Jika kadar oksigen di udara terlalu rendah, seseorang akan merasa sesak.
  • Karbondioksida harus dihilangkan dari udara. Jika kadar karbondioksida naik, akan terjadi keracunan.
  • Embun dari udara yang kita hembuskan harus dihilangkan.

Oksigen disediakan dari tangki bertekanan, generator oksigen (yang bisa membentuk oksigen dari air yang dielektrolisis) atau semacam “tabung oksigen” yang mengeluarkan oksigen dengan sebuah reaksi kimia yang sangat panas. Oksigen bisa dikeluarkan secara terus-menerus oleh sebuah sistem terkomputerisasi yang mengontrol kadar oksigen di udara, atau bisa juga dikeluarkan dalam beberapa waktu secara periodik dalam sehari.

Menjaga kesinambungan suplai air bersih dalam kapal selam

Kebanyakan kapal selam mempunyai suatu perangkat penyulingan yang bisa menarik air laut dan menghasilkan air bersih. Instalasi penyulingan tersebut memanaskan air laut menjadi uap air yang akan menghilangkan garam, kemudian mendinginkan uap air tersebut ke dalam sebuah tangki penampungan air bersih. Instalasi penyulingan dalam beberapa kapal selam bisa menghasilkan 10.000-40.000 galon (38.000-150.000 liter) air bersih setiap hari. Air ini digunakan terutama untuk mendinginkan peralatan elektronik (seperti komputer dan peralatan navigasi), serta untuk menopang hidup para awak (misalnya, untuk minum, memasak, dan kebersihan diri).

Menjaga temperatur udara dalam kapal selam

Suhu lautan yang mengelilingi kapal selam biasanya sekitar 39 °F atau 4 °C. Logam dari kapal selam menghantarkan panas dari dalam kapal ke air di sekelilingnya. Oleh sebab itu, kapal selam harus dipanaskan secara elektrik untuk menjaga suhu yang nyaman bagi para awak. Tenaga listrik untuk pemanas datang dari reaktor nuklir, mesin diesel, atau baterai (untuk darurat).

Sistem Navigasi Kapal Selam

Cahaya tidak bisa menembus lebih jauh kedalam lautan, akibatnya kapal selam harus dikemudikan melewati air dengan pandangan buta. Oleh sebab itu, kapal-kapal selam dilengkapi dengan bagian navigasi dan perlengkapan navigasi yang canggih. Perlengkapan navigasi tersebut adalah :

Global Positioning System (GPS)

Ketika di permukaan, sebuah Sistem Pemetaan Global (GPS) yang canggih dengan akurat menentukan letak garis lintang dan garis bujur, tetapi sistem ini tidak bisa bekerja ketika kapal selam sedang menyelam dalam air. GPS adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Dengan sistem navigasi GPS, kapal tidak akan tersesat. Setelah memasukkan data tujuan, GPS akan metampakkan di layar posisi, arah tujuan, kapan harus berbelok, dan bagaimana sampai di tujuan. GPS juga dapat menampilkan peta pada saat tidak dijalankan.

Inertial Guidance

Di bawah air, kapal selam menggunakan sistem pemandu inersial (listrik, mekanik) yang menjaga jalur pergerakan kapal dari sebuah titik awal yang ditetapkan dengan menggunakan gyroscope. Sistem pemandu inersial ini tetap akurat hingga 150 jam waktu operasi dan harus kembali disetel kembali dengan sistem navigasi lain yang harus diakses di permukaan (GPS, radio, radar, satelit). Dengan adanya sistem ini, maka kapal selam bisa ternavigasi dengan akurat dan tetap berada dalam radius seratus kaki dari tujuannya.

SONAR System

Untuk mengetahui letak suatu target, sebuah kapal selam menggunakan SONAR (Sound Navigation and Ranging) baik secara aktif maupun pasif. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan cara mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Sistem sonar bisa juga digunakan untuk menyempurnakan kembali sistem navigasi inersia dengan mengidentifikasi fitur-fitur dasar lautan.

Proses Penyelamatan dalam Kapal Selam

Ketika sebuah kapal selam tenggelam akibat berbenturan dengan sesuatu (seperti dengan kapal lain, dinding jurang atau ranjau) atau akibat sebuah ledakan di dalam kapal, para awak akan mengirimkan panggilan darurat atau meluncurkan pelampung yang akan mengirimkan tanda bahaya dari lokasi kapal selam.

Kapal selam militer

Kapal selam Norwegia kelas Ula.

Senjata roket anti kapal selam UUM-44 SUBROC. Peluru kendali ini diluncurkan oleh kapal selam dari dalam laut

Kapal selam militer digunakan untuk kepentingan perang atau patroli laut suatu negara, berdasarkan jenisnya setiap kapal selam militer selalu dilengkapi dengan senjata seperti meriam kanon, torpedo, rudal penjelajah / anti pesawat dan anti kapal permukaan, serta rudal balistik antar benua.

Jenis Jenis Kapal Selam

A. Berdasarkan Tenaga Penggerak (propulsi)

  • Kapal Selam Diesel Elektrik
    • Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam keadaan tertentu , kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam nuklir.
  • Kapal Selam Nuklir
    • Munculnya Kapal Selam Nuklir
      • Sekitar enam bulan sebelum pecahnya PD II, pada Maret 1939 Dr George Pegram dari Columbia University, New York, mengusulkan kepada Angkatan Laut AS untuk mengembangkan pemakaian uranium sebagai sumber daya, termasuk untuk menggerakkan turbin kapal selam. Angkatan Laut tertarik dan memulai riset. Tetapi setelah pengboman Pearl Harbour dan AS terlibat dalam perang, semua material yang berkaitan dengan tenaga atom ditarik, dipusatkan untuk “Proyek Manhattan” guna pembuatan bom atom pertama (Little Boy dan Fat Man)
  • Kapal Selam Engineless

B. Berdasarkan Fungsi

C. Berdasarkan Tipe

    • Kapal selam Militer
  • -SSK : Kapal selam bertenaga Diesel
  • -SSN : Kapal selam bertenaga Nuklir
  • -SSBN : Kapal selam bertenaga Nuklir membawa Rudal Balistik
  • -SLBM : Kapal selam peluncur Rudal Balistik

Sejarah Taxi

Sejarah Taksi di Indonesia

Taksi di New York

Hallo guys, kali ini kami akan mengangkat artikel mengenai salah satu moda transportasi umum yang sudah terkenal dikalangan masyarakat yaitu, Taxi. Kalian sudah tidak asing bukan dengan transportasi premium ini? kira-kira kalian udah pada tau belum sih, sejarah dari taxi itu sendiri? Yapp, kali ini kami akan membahas sejarah Taxi di Indonesia.

Taksi di New York
Pemilik perusahaan taksi, Harry Allen adalah orang pertama yang memiliki taksi kuning. Berkat idenya ini, sekarang taksi di dunia identik dengan warna kuning

Sejarah Taxi

Taxicab atau biasa disebut mobil taxi merupakan alat transportasi umum yang dapat dibilang sebagai alat transportasi premium, yang mana untuk biaya tarifnya lebih mahal dibandingkan dengan angkutan umum lainnya. Nama Taxicab diambil dari kata “taximeter”. Taximeter adalah nama sebuah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau waktu yang ditempuh sebuah taksi sehingga supir bisa menentukan harga yang harus dibayar berdasarkan Taximeter (argo) tersebut. Taximeter pertama kali digunakan pada tahun 1891. Alat ini ditemukan oleh penemu Jerman Wilhelm Bruhn.

Gottlieb Daimler merupakan nama perusahaan mobil taxi jasa pertama di dunia. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1897. Taxi pertama di dunia ini bernama Daimler Victoria. Perusahaan ini sudah dilengkapi dengan meteran, argo atau taximeter.
Selanjutnya, taksi terus berkembang hingga abad 20. Perkembangannya semakin maju pada tahun 1940, mulai dikenal radio komunikasi 2 arah sebagai instrumen pelengkap di taksi. Penggunaan radio ini sangat membantu komunikasi operator dengan pengemudi dalam melayani order pelanggannya. Pada tahun 1980, masuklah teknologi komputer yang digunakan sebagai alat untuk distribusi order.

 Taxi di Indonesia

Blue Bird Old Taxi

Di Indonesia sendiri, diperkirakan taksi mulai masuk pertama kali lewat Batavia (Jakarta) pada 1930-an. Jumlahnya pun tak banyak,hanya puluhan. Justru dengan jumlah terbatas itu, taksi di zaman Hindia Belanda menjadi ukuran status sosial, karena kebanyakan yang naik taksi adalah Meneer-meneer maupun Noni-noni Belanda.

Di zaman Hindia Belanda, para pengemudi kendaraan bermahkota itu tidak diizinkan mengambil penumpang di tengah jalan. Mereka hanya menurunkan penumpang di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Makanya bukan suatu yang aneh jika di zaman itu ada yang disebut pangkalan taksi. Soal kapasitas, taksi tempo doeloe itu dibatasi hanya memuat 5 penumpang. Ongkosnya dihitung berdasarkan kilometer yang ditempuh. Misalnya untuk satu kilometer dikenakan sebesar 30 sen atau 10 sen untuk tiap satu menitnya.

Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai.

Taxi pertama yang menggunakan taximeter di Indonesia adalah taxi dari perusahan Blue Bird. Blue Bird lahir dari sebuah mimpi dan kerja keras seorang wanita bernama Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Beliau merupakan seorang wanita Indonesia yang lahir di Malang pada tanggal 17 Oktober 1921.

pada tahun 1971 Bu Djoko meminta surat izin propesional agar perusahaan jasa penyewaan mobil taxi yang sedang dijalaninya bisa menjadi bisnis resmi. Akhirnya pada tahun 1972, surat izin keluar dan Bu Djoko meluncurkan secara resmi jasa mobil taxi Blue Bird pertama yang dilengkapi dengan argometer. Taxi Blue Bird ini di cat biru dan diberi lambang burung biru agar sesuai namanya. Penamaan Blue Bird itu diambil oleh Bu Djoko karena dia senang dengan cerita Blue Bird yang membawa kebahagian bagi orang.

Nahh itu dia sejarah taxi di Indonesia, sudah cukup lama bukan?
Kini, sudah sering kita lihat berbagai macam Taxi dengan merk yang berbeda mewarnai jalanan di kota-kota besar Di Indonesia. Seiring berjalanannya waktu dan semakin cepatnya pertumbuhan teknologi, mulai muncul perusahaan-perusahaan Startup yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk melayani konsumen. Salah satu Startup dibidang transportasi adalah UBER. Persaingan antara Taxi Konvensional dan Taxi Online pun kini mulai kita rasakan. Salah satu perusahaan Taxi yakni Blue Bird, belakangan mulai membuat aplikasi untuk pemesanan taxi secara online untuk melawan persaingan teknologi online tersebut.

Sejarah Helikopter

SEJARAH PERKEMBANGAN HELIKOPTER NASIONAL

Hanya berselang sembilan tahun dari penerbangan perdana bersejarah helikopter Vought-Sikorsky VS-300 September1949, Republik inipun telah mampu merancang helikopternya sendiri.

( ket: Kepik karya terakhir Yum Soemarsono)

RI-H namanya, heli dengan bentuk sederhana berbodi transparan dengan rangka pipa aluminium. Bermesin sepeda motor BMW 500 cc berdaya 24 pk ini meski tak sempat diterbangkan mengudara namun inilah tonggak bersejarah perjalanan perkembangan helikopter nasional. Heli yang dibangun di desa Tarikngarum – Gunung Lawu ini hancur 19 akibat bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur P-40 Kittyhawk Belanda pada

aksi militer ke-2 Desember 1948, Yum Soemarsono sang perancang tak pernah patah arang, justru memacunya untuk terus berkreasi. Tiga helikopter baru dibangunnya dalam kurun waktu 16 tahun.

Heli kedua karyanya diberi julukan YSH dari inisial namanya sendiri Yum serta Soeharto dan Hatmojo rekannya yang turut menyumbangkan dana untuk pengembangan helikopter ini. Namun nasib sial terulang kembali, heli ini rusak karena terjatuh dari truk akibat tiang rotornya tersangkut kabel listrik ketika dibawa dari Yogya menuju Kalijati. Heli ini masih menggunakan mesin RI-H yang sempat dipreteli sebelum serangan udara Belanda terjadi yang menghancurkan rangka badannya meski telah disembunyikan disemak belukar. Sempat pula diuji coba dan mengudara walau hanya beberapa centimeter dari atas tanah.

(ket: LAPIP X-06 Kolentang)

Tahun 1954 dibangun helikopter ke-3 yang sedikit lebih besar dibanding YSH, dengan nama Soemarkopter yang dibangun di Bengkel Induk 90 – Bandung. Heli bermesin dengan daya 60 pk ini justru diterbangkan pertama kali oleh Leonard Paris, yang kebetulan berada di Indonesia bertugas sebagai teknisi sekaligus merangkap instruktur helikopter Hiller yang dibeli Indonesai saat itu. Terbang setinggi satu kaki pada 10 April 1954. Ketika Yum belajar terbang helikopter ke Amerika Serikat, heli ini ditipkannya di LAPIP, namun ketika kembali tahun 1955 heli ini tak ada ditempatnya, raib tanpa bekas entah kemana.

Ketika menjadi pilot heli kepresidenan pada tahun 1963, Presiden Soekarno sempat memberi dorongan kepadanya untuk membuat helikopter kembali. Heli ke-empat yang diberi nama Kepik oleh Presiden Soekarno ini dibuat di bengkel AU Hussein Sastranegara – Bandung. Pada tanggal 22 Maret 1964 di halaman Pindad, Yum mencoba menerbangkan heli ini, namun setelah terangkat dari tanah rotor utama terlepas yang menyabet lengan kirinya hingga putus serta meminta korban nyawa seorang pembantu dekatnya. Inilah akhir karya bapak helikopter nasional ini.

(ket: LAPIP X-08 Mayang)

Kemandirian dalam upaya pengembangan helikopter nasional juga dilakukan LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan) yang berdiri Desember 1961, selain mengembangkan pesawat ringan sayap tetap juga berhasil membuat helikopter ringan eksperimental sebanyak dua jenis. Yang pertama gyrocopter yang diberi nama X-06 Kolentang berhasil mengudara tahun 1962 dan sebuah lagi helikopter satu penumpang X-08 Mayang yang terbang perdana 25 Maret 1964. Kedua prototype helikopter ini sempat diperlihatkan untuk umum dalam pameran Research Nasional I di Gedung Pola – Jakarta bulan Juli 1965.

Era Heli Modern

Dengan diresmikannya Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) pada bulan Agustus 1976 oleh Presiden Soeharto yang merupakan penggabungan potensi beserta aset dan fasilitas yang dimiliki divisi ATTP- Pertamina dengan aset Lembaga Industri Pesawat Nurtanio (LIPNUR) milik TNI AU di Bandung, maka terbukalah cakrawala baru industri kedirgantaraan nasional yang lengkap sarana-prasarana serta tersedianya SDM yang cukup. Tokoh aeronautic kaliber dunia DR. BJ. Habibie diangkat sebagai Direktur Utama segara mencanangkan misi dan program industri kedirgantaraan yang modern ditanah air melalui cara ‘evolusi yang dipercepat’ dengan cara alih teknologi dari negara maju.

Produksi pertamanya adalah pesawat fixed wing NC-212 Aviocar yang mendapat lisensi dari CASA Spanyol dan untuk rotary wing pertamanya helikopter ringan serbaguna NBo-105 yang juga dibuat berdasar lisensi dari MBB Jerman. Pada bulan November 1977 IPTN kembali melakukan kerjasama dengan Aerospatiale Perancis memproduksi secara lisensi helikopter NSA-330 dan NAS-332 Super Puma. Lima tahun kemudian pada bulan yang sama November 1982, dilakukan kerjasama serupa dengan Bell Helicopter Textron Amerika Serikat untuk memproduksi helikopter NBell-412 di tanah air.

Seperti halnya kerjasama lanjutan antara CASA dengan IPTN yang melakukan joint venture mendirikan Aircraft Technology Industries (Airtech) pada tahun 1979 untuk mengembangkan pesawat CN-235, hal serupa dilakukan IPTN dengan MBB untuk memproduksi helikopter ringan bersama dengan membentuk usaha patungan bernama New Transport Technology (NTT). Proyek pertamanya adalah mengembangkan helikopter ringan serbaguna yang bisa diaplikasi untuk berbagai keperluan baik untuk angkut penumpang, heli latih, surveillance & observation, SAR maupun MedEvac. Penandatanganan kerjasama dilakukan di Munich Jerman pada bulan April 1984.

Heli dengan nama BN-109 (Bolkow Nurtanio-109) ini sekelas dengan Bo-105 namun menggunakan mesin turbin tunggal agar penggunaan bahan bakar lebih efisien mengingat pada masa itu harga BBM dunia melonjak. Heli ini dirancang agar mudah dioperasikan, mudah perawatan serta memiliki biaya operasional yang rendah. Dengan spesifikasi MTOW 1200 kg, kecepatan maksimum 200 km/jam dan jarak tempuh hingga 500 km yang mampu mengangkut 4 orang penumpang. Namun dengan normalnya kembali harga BBM dunia dipenghujung tahun 80-an program ini surut terhenti pada tahap preliminary design dan meninggalkan mock-up 1:1 saja.

Ditengah hingar bingarnya perayaan menyambut 50 tahun kemerdekaan Indonesia, IPTN yang telah berubah nama dari Nurtanio menjadi Nusantara terus memompa semangat untuk makin mandiri. Setelah berhasil dengan proyek N-250, divisi (SBU) helikopter-pun turut mencanangkan dua proyek helikopter sekaligus. Yang pertama NH-2 ALCLH (Advanced Low Cost-Light Helicopter) berkapasitas dua penumpang sebagai heli latih serta untuk transport dengan menggunakan mesin piston dan NH-5 berkapasitas 5 penumpang serupa dengan proyek BN-109. Keduanya sempat dipamerkan di ajang IAS 96 walau hanya berupa model skala.

Akibat badai krisis moneter yang melanda Indonesia ditahun 1997, kembali memporak porandakan mimpi Indonesia untuk membangun helikopternya sendiri. Sekarang dibawah nama baru PT DI, SBU helikopter diberi kepercayaan oleh Eurocopter untuk melanjutkan produksi helikopter serbaguna kelas medium NAS-532 Cougar mulai tahun 2008 lalu. Selain itu PTDI juga telah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter untuk mengembangkan heli ringan Fennec dan Ecuirrel di tanah air untuk menggantikan NBo-105 yang lisensinya telah berakhir tahun 2009 lalu.

SEJARAH PESAWAT BOEING 737

Boeing-Logo.svg

Air Berlin B737-700 Dreamliner D-ABBN.jpg

Boeing 737-700 dengan livery Air Berlin

Tipe

Pesawat jet berbadan sempit

Terbang perdana

9 April 1967

Status

Dalam produksi, dalam pelayanan

Pengguna utama

Southwest Airlines

Lion Air

Garuda Indonesia

Pengguna lain

Ryanair

Alaska Airlines

United Airlines

American Airlines

Tahun produksi

1966-sekarang

Jumlah produksi

8.471 unit (Maret 2015)

Harga satuan

737-100: US$32 juta
737-600: US$59.4 juta
737-700: US$78.3 juta
737-800: US$93.3 juta

737-900ER: US$99.0 juta

Varian

Boeing T-43

Boeing 737 Classic

Boeing 737 Next Generation

Boeing 737 MAX

P-8 Posiedon

Boeing 737 merupakan salah satu jenis pesawat komersial berbadan sempit dengan mesin ganda (twin jet) yang diproduksi oleh Pabrik Boeing di Seattle, Amerikas Serikat. Awalnya pesawat ini merupakan pengembangan versi murah dari Boeing 707 dan Boeing 727 dengan kapasitas yang lebih sedikit dan berjarak pendek. Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laris di pasar penerbangan dunia dengan penjualan lebih dari 8000 unit hingga akhir Desember 2014 dengan pesanan yang belum terkirim mencapai 4037 unit pada bulan Oktober 2014. Boeing 737 merupakan pesaing utama dari pesawat berlorong tunggal keluaran Airbus yaitu Airbus A320.

Sejarah

Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11 dan Douglas DC-9.

Boeing 737 milik maskapai Astraeus.

737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing menggelarkannya “FLUF” untuk ‘Fat Little Ugly Fella’ di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya ‘Baby Boeing’. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini

Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang diproduksi.

Kokpit 737-200

Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang didepan sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.

Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan ‘737 – X Next Generation (NG)’. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.

Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa ‘wingtip’ sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses ‘take-off’ pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.

Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari 707.

Boeing 737-800 milik maskapai Air Berlin.

Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini.

Di Indonesia, Boeing 737 merupakan “standar” armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian “original” (seri -200) varian “Classic” (seri -300, -400, dan -500), maupun “Next Generation” (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.

Variasi

Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

  • Original: Boeing 737 seri -100 dan -200 (Diproduksi pada tahun 1967 – 1988)

  • Klasik: Boeing 737 seri -300, -400, dan -500 (Diproduksi pada tahun 1983 – 2000)

  • Next-Generation (atau 737 NG): 737 seri -600, -700, -800, dan -900 (Diproduksi pada tahun 1997 – sekarang )

  • MAX (atau 737 MAX): 737 seri -7,-8, dan -9 (terbang perdana tahun 2017)

Variasi juga terdapat dalam separuh pesawat dalam generasi yang sama:

Boeing 737 Seri Orisinil

737-100

Boeing 737-100 merupakan boeing 737 terkecil dan paling pertama diproduksi, pengguna pertama boeing 737-100 dan pengguna pertama boeing 737 adalah Lufthansa pada tahun 1968. Hanya 30 Boeing 737-100 yang diproduksi. Sekarang, tidak ada sama sekali Boeing 737-100 yang beroperasi. Prototipe dari Boeing 737-100 saat ini berada di Museum of Flight di Seattle, Amerika Serikat.

Boeing 737-200 Aerosucre Airlines

737-200

Boeing 737-200 merupakan Boeing 737-100 yang dikembangkan untuk memenuhi pasaran Amerika. Pengguna pertama varian ini adalah United Airlines pada tahun 1968. Ada juga varian Boeing 737-200 Advanced yang merupakan varian Boeing 737-200 yang di upgrade kembali. Sekitar 1995 Boeing 737-200 diproduksi dengan yang terakhir diproduksi tahun 1988 untuk Xiamen Airlines.

Boeing 737 Classic Series

737-300

Boeing 737-300 merupakan varian pertama dari 737 classic series. Pengguna pertamanya adalah USAir dan Southwest Airlines. Kapasitas pesawat ini adalah 128 dalam konfigurasi 2 kelas dan 137 dalam konfigurasi satu kelas. Sekitar 1137 Varian ini diproduksi.

737-400

Boeing 737-800 milik maskapai Garuda Indonesia.

Boeing 737-400 merupakan Boeing 737-300 yang dipanjangkan, diluncurkan pada tahun 1985. Piedmont Airlines merupakan pengguna pertama dari varian pesawat ini. Sekitar 486 Boeing 737-400 diproduksi.

737-500

Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 Classic Series terpendek. Pengguna pertama dari Varian ini adalah Southwest Airlines. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing 737-200.

Boeing 737 Next Generation

Pada tahun 1990, Airbus A320 Family muncul ke pasaran. A320 merupakan ancaman serius bagi Boeing 737 karena A320 memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik dari 737. Oleh karena Boeing ingin kembali memegang pasaran, Boeing menciptakan Seri -600,-700,-800,-900 yang merupakan Boeing 737 Next Generation.

737-600

Boeing 737-600 merupakan Varian 737NG paling pendek. Boeing 737-600 dikembangkan dari Boeing 737-500. Pengguna pertama dari varian ini adalah Scandinavian Airlines. Pesaing utama dari Pesawat ini adalah Airbus A318, Embraer 195, Sukhoi Superjet 100 dan Bombardier CSeries. Sebanyak 69 Boeing 737-600 yang diproduksi.

737-700

Boeing 737-700 merupakan varian

737NG Paling pertama diproduksi. Varian ini dikembangkan dari 737-300. Pengguna pertama dari Varian Ini adalah Southwest Airlines. Adapun varian B737-700 lainnya yaitu 737-700C dan 737-700ER. 737-700C merupakan varian 737-700 yang dapat ditukar dari pesawat Penumpang menjadi Pesawat Kargo, sedangkan 737-700ER merupakan Varian 737-700 yang memiliki jarak tempuh maksimal yang lebih tinggi yaitu 5510NM (10.200KM)

Kabin Boeing 737-800

737-800

Boeing 737-900ER milik maskapai Lion Air.

737-800 merupakan Varian 737NG yang paling populer dan paling sukses. Pengguna pertama varian ini adalah Hapag-Llyod Flug (Sekarang TUIFly).737-800 merupakan pengganti dari Boeing 727-200.

Kokpit Boeing 737-700 BBJ

737-900

Boeing memperkenalkan B737-900 yang merupakan Varian 737 yang paling panjang dan paling kuat. Pengguna pertama dari varian ini adalah Alaska Airlines pada tahun 1997 dan mendapatkan delivery pertamanya pada tahun 2001. Namun, akibat dari jumlah pintu exit yang sama dengan Boeing 737-800, kapasitas pesawat hanya 189.

737-900ER

Boeing 737-900ER merupakan Boeing 737-900 yang dikembangkan dan ditambah jarak tempuhnya. Pengguna pertama dari Pesawat ini adalah Lion Air dengan order mencapai 201 pesawat. 737-900ER pertama diterima oleh Lion Air pada tahun 2007.

Boeing 737 MAX Series

Konsep artis Boeing 737 MAX

Boeing 737 MAX merupakan sebuah model pesawat yang saat ini masih dikembangkan oleh Boeing. Pesawat ini bertujuan untuk menggantikan Boeing 737 Next Generation. Pesawat ini merupakan generasi ke-4 dari Boeing 737. Peubahannya seperti mesin baru yaitu CFM International LEAP-1B yang lebih ekonomis dan pertambahan ukuran pesawat. Sampai saat ini Boeing telah menerima pesanan 1.700 Boeing 737 MAX [1]. Pesawat ini dijadwalkan akan diperkenalkan pada tahun 2017.

737 MAX-7

Boeing 737 MAX-7 merupakan Pengganti Boeing 737-700

Mesin CFM56 pada Boeing 737-400

737 MAX-8

Boeing 737 MAX-8 merupakan pengganti dari Boeing 737-800

737 MAX-9

Boeing 737 MAX-9 merupakan Varian 737MAX terpanjang dan merupakan pengganti Boeing 737-900 dan 737-900ER.

Variasi Militer

737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.

Statistik

737-100 737-200 Advanced 737-300 737-400 737-500 737-600 737-700 737-800 737-900ER
Kru Kokpit

Dua

Kapasitas Penumpang

124 (Maksimum)

85 (2-kelas)

136 (Maksimum)

102 (2-kelas)

149 (Maksimum)

140 (1-kelas)

128 (2-kelas)

188 (Maksimum)

159 (1-kelas)

146 (2-kelas)

140 (Maksimum)

122 (1-kelas)

108 (2-kelas)

149

(Maksimum)

123 (1-kelas)

108 (2-kelas)

149 (Maksimum)

140 (1-kelas)

128 (2-kelas)

189 (Maksimum)

175 (1-kelas)

160 (2-kelas)

220 (Maksimum)

204 (1-kelas)

174 (2-kelas)

Panjang

28.65m

30.53m

33.4m

36.5m

31.1m

31.2m

33.6m

39.5m

42.1m

Rentang Sayap

28.35m

28.88m

35.79m

Tinggi Ekor

11.23m

11.13m

11.1m

12.6m

12.5m

Berat Kosong

32,700kg

33,200kg

31,300kg

36,378kg

38,147kg

41,413kg

44,676kg

Kecepatan Jelajah

Mach 0.74 (780km/jam)

Mach 0.785 (828km/jam)

Mach 0.78 (823km/jam)

Kecepatan Maksimum

Mach 0.82 (877km/jam)

Jarak Tempuh

2,850km

3,500km

4,204km

4,204km

4,444km

5,648km

6,370km

5,765km

6,045km

Kapasitas Bahan Bakar

17,900L

19,500L

23,170L

23,800L

26,020L

29,660L

Kecelakaan

Kecelakaan terakhir

Statistik kecelakaan

  • Salah Navigasi: 108 dengan korban jiwa 2802

  • Lain-lain: 6 dengan korban jiwa 242

  • Pembajakan pesawat: 96 dengan korban jiwa 325

 

sejarah perkapalan indonesia

Sejarah Kapal

Sejarah Kapal

Daratan merupakan lingkungan hidup manusia yang wajar, tetapi laut juga merupakan tantangan, bahkan semasa awal perabadan pun manusia sudah membuat perahu / kapal dan memberanikan diri turun ke laut. Kemungkinan bentuk terawal perahu berupa “sampan jalur” yang kini masih nampak kini di sungai-sungai Kalimantan. Tetapi untuk menempuh jarak jauh tentunya diperlukan perahu yang lebih besar.
Gambar-gambar perahu yang telah ditemukan, diperkirakan dibuat pada 6000 tahun yang lalu, tapi tidak diragukan lagi bahwa manusia telah dapat membuat perahu sejak lama sebelumnya. Mungkin perahu mulai dikenal ketika seseorang menggunakan batang kayu yang hanyut atau seikat batang-batang gelagah untuk membantunya terapung di atas air. Kemudian secara kebetulan ditemukan bahwa daya apung kayu berongga lebih besar dari kayu padat.
Selanjutnya manusia mempelajari cara mengikat ranting atau gelagah untuk dijadikan rakit dan cara membuat perahu rongga gelagah untuk dijadikan rakit dan cara membuat perahu rongga dengan melubangi sebatang kayu. Untuk menyempurnakan penemuan tersebut ia memberikan kayuh / cadik dan kemudian memasang layar pada kedua macam kendaraan air ini. Rakit adalah perahu yang dibuat dengan menggabungkan bahan-bahan. Mungkin dari rakitlah berkembang perahu sungguh-sungguh yang pertama. Perkembangan perahu rongga menemui jalan buntu karena besarnya terbatas, tetapi bangsa-bangsa primitif masih menggunakannya. Di masa lampau mereka melakukan pelayaran yang menakjubkan dengan perahu-perahu itu lebih dari 1000 tahun yang lalu, Bangsa Polinesia menyeberangi Lautan Pasifik pulang-pergi dengan perahu rongga. Sedikit demi sedikit kapal laut disempurnakan dari perahu jaman batu sampai menjadi bentuk kapal panjang Punisia.
Perahu yang disebut balsa ini digunakan sejak zaman dahulu di danau Titicaca, Peru. Balsa dibuat dari ikatan-ikatan gelagah dan hanya dapat digunakan selama beberapa bulan saja karena gelagah cepat membusuk dan hancur.
Perahu Brigg yang dibuat pada zaman batu panjangnya 16 meter dan lebarnya 1,35 meter. Untuk perahu rongga ukuran tersebut adalah luar biasa. Perahu ini diperkuat dengan balok-balok kayu yang melintang pada jarak-jarak tertentu sepanjang badannya. Melalui lubang-lubang yang dibor pada kedua sisi perahu itu direntangkan tali kulit, sehingga sisi perahu itu menekan dengan kuat pada balok yang melintang tadi.
Diantara para pelaut yang paling terkenal di zaman dahulu adalah bangsa Punisia, Mereka mendiami daerah yang sempit, tidak subur yang terletak di antara Laut Tengah dan padang pasir. Karena itu tidak mengherankan kalau mereka memilih laut sebagai tempat mencari nafkah. Mungkin merekalah pelaut pertama yang melakukan pelayaran lepas pantai dan mengelilingi benua Afrika (kira-kira pada 600 tahun SM).
Kapal-kapal mereka menguasai perdagangan di Laut Tengah ke arah utara mereka berlayar sampai ke negeri Inggris. Orang Punisia membuat berjenis-jenis kapal dagang dan kapal perang kapal bulat lonjong dengan tenaga layar dan dayung sebagai cadangan, Kapal-kapal panjang dan ramping dan laju dengan tenaga dayung dibantu layar digunakan sebagai kapal perang.
Sekitar abad 27 SM orang Mesir sudah membangun perahu dari batang papyrus. Perahu mereka mengarungi sungai Nil dan laut Merah. Perahu jaman purba tidak berani jauh dari daratan, supaya bisa mudah mengetahui posisi dari tanda-tanda yang nampak dari pesisir. Ancaman yang ada hanya berupa resiko kandas atau menabrak karang. Tetapi kalau daratan tidak nampak lagi lebih sulit mengenali posisi dengan tepat. Para pelaut terpaksa mencari akal. Laut Tengah dijuluki tempat lahir “Ilmu Navigasi” karena disitu para pelaut Barat untuk pertama kalinya memberanikan diri mengarungi lautan terbuka.
Perahu papyrus sebenarnya adalah rakit yang bisa terapung. Untuk mencegah agar batang papyrus tidak banyak menghisap air, batang-batang disatukan menjadi berkas besar. Jenis perahu paling kuno di Mesir yang terbuat dari batang papyrus banyak terdapat di sana. Sekitar 30 abad SM perahu itu sudah berlayar ke Kreta dan Libanon.
Agaknya bangsa pelaut yang paling terkenal di zaman bahari adalah bangsa Viking. Mereka mengarungi lautan Atlantik menuju Amerika Utara di atas kapal-kapal panjang yang ramping dan cepat. Kemampuannya mengarugi lautan dibuktikan ketika pada tahun 1893 tiruan kapal itu berhasil menyeberangi lautan Atlantik.
PENEMUAN KAPAL UAP
Kapal uap pertama buatan Fulton adalah sebuah kapal aneh dengan roda kayuh di sisi lambungnya yang dicoba di Perancis pada tahun 1803. Dalam perjalanan percobaannya di sungai Seine kapal itu berjalan baik dan bergerak hilir-mudik seperti kecepatan orang berjalan tergesa-gesa di daratan.
Tetapi lambung kapal yang ringan tidak seimbang dengan ketel uapnya yang besar dan dengan mesin yang berbobot terlalu berat. ”CLERMONT” yang tenaga uapnya dilukiskan dalam gambar yang diajukan oleh Fulton kepada kantor Patent Amerika Serikat ini melakukan pelayaran cemerlangnya yang pertama di sungai Hudson pada tahun 1807. Bila dibandingkan dengan pendahulunya, perbaikannya adalah pada mesin “Boulton dan Watt” yang lebih kuat dan efisien dan pada lambung rancangannya lebih sempurna untuk membawa mesin itu.
Kapal layar uap maupun kapal yang menyeberangi Atlantik dengan tenaga uap semata-mata mendekatkan manusia pada kapal modern yang sesungguhnya. Tetapi kemajuan drastis dari Great Western, kapal kayu beroda yang sisinya di samping itu sampai Mauretania yang perkasa hanya mungkin berkat pertemuan tiga kemajuan teknik yang vital selama abad ke 19. Charlotte Dundas kapal uap yang pertama yang berhasil konstruksinya dibangun tahun 1803 untuk seorang bangsawan Inggris Lord Dundas dan diberi nama isterinya.
Bulan Maret 1803 kapal ini menghela dua tongkang bermuatan di terusan Fort dan Clyde. Tetapi pelayaran selanjutnya dilarang pihak pemilik terusan yang mengkhawatirkan alun ombak roda lambungnya akan merusak tebing terusan.
Kapal uap Great Eastern yang diselesaikan tahun 1858 merupakan yang terbesar dari jenisnya. Pada masa itu bisa mengangkut 4000 penumpang atau 10.000 prajurit. Untuk membuatnya diperlukan besi 10.200 ton serta kain layar 5.430 m2.
Kapal Great Eastern yang sepenuhnya dibuat dari besi pada itu tergolong paling besar dan paling mengagumkan dunia. Ciri ini dipertahankannya selama hampir 40 tahun. Dengan panjang mendekati 215 m, lebar 26 m dan tinggi 18 m dan muat 12.000 ton batu bara, memutari Tanjung Harapan dan kembali lewat Tanjung Tanduk.
Great Eastern secara historis penting karena kapal ini mendemonstrasikan kemungkinan-kemungkinan konstruksi logam untuk ukuran yang boleh dikatakan tak terbatas. Sebaliknya, sebagai kapal kerja, Great Eastern merupakan suatu kegagalan yang menyedihkan. Belum pernah kapal tersebut memasuki jalur niaga Timur yang sebenarnya merupakan tujuannya. Kapal tadi melewatkan beberapa tahun yang suram dalam tambangan lintas Atlantik digunakan sebagai kapal peletak kabel (Cable Layer Ship) lintas Atlantik selama kurang lebih 10 tahun dan mengakhiri kariernya sebagai rumah hiburan terapung.
LEDAKAN JUMLAH KAPAL BESI
Suatu penyelidikan mengenai kapal layar untuk perdagangan Timur Jauh yang diterbitkan pada tahun 1853 oleh James Hodgson I, seorang pembuat kapal Liverpool menyimpulkan bahwa sebuah kapal kayu berukuran 1000 ton menelan biaya 20 % lebih tinggi daripada kapal besi berukuran sama. Lebih lagi, kapasitas kapal kayu itu adalah 1.500 ton muatan, sedangkan kapasitas kapal besi yang berukuran sama bisa mencapai 1.800 ton.
Akibat perbedaan ini, ditambah laju penyusutan yang lebih rendah dan biaya yang lebih rendah untuk asuransi dan bunganya,sebuah kapal besi yang pulang dari Timur dapat membawa keuntungan 2.00 pounsterling lebih besar dari perolehan kapal kayu. Laporan ini mendorong pertumbuhan yang pesat dalam pembuatan kapal besi.
JENIS PENGGERAK KAPAL
a. Penggerak dayung / Oar:
Pada abad ke 21 kapal yang penggeraknya menggunakan dayung sudah tidak ada lagi, kecuali perahu-perahu di perairan dangkal misalnya di sungai-sungai Kalimantan, Sumatera, Jawa dan lainnya. Kapal berpenggerak dayung digerakkan oleh tenaga manusia dengan dayung (oar) di samping kiri atau kanan lambung (hull) kapal.
Kapal berpenggerak dayung sekarang hanya digunakan untuk perlombaan olahraga, Di sungai Musi dan Kapuas ada perahu dayung yang dikenal dengan nama perahu Bidar yang dikayuh oleh beberapa orang dengan seorang duduk di haluan untuk memberi aba-aba,
Ada juga untuk perahu penyeberangan sungai yang berfungsi sebagai jembatan. Pada abad ke 18 dan ke 19 terdapat kapal yang menggunakan semacam kayuh yang dijalankan oleh mesin, Kayuh kapal tersebut dinamakan paddle wheel (roda kayuh) kapalnya disebut Paddle Wheel Ship.
b. Penggerak angin:
Kapal berpenggerak angin yaitu kapal yang konstruksinya menggunakan tiang-tiang layar dan beberapa macam layar (sail) untuk memanfaatkan tenaga hembusan angin pada layar kapal tersebut. Sampai akhir abad ke 17, kapal layar samudera sudah mulai jarang setelah tenaga mesin yang menggerakkan baling-baling telah digunakan sejak ditemukannya mesin uap. Sekarang kapal layar masih dipunyai oleh sebagian negara misalnya Jerman, Inggris, Amerika dan juga Indonesia sebagai Kapal Pelatih yaitu dari Angkatan Laut RI bernama KRI DEWARUCI dan Phinisi Nusantara yang beberapa waktu lalu mengarungi samudera menuju Cancouver untuk ikut pameran sarana transportasi laut.
Untuk pelayaran antar pulau, kapal layar dari Madura dan Sulawesi sampai kini masih kita temui bongkar muat di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta dengan muatan kopra, rotan, papan-papan, kayu gergajian, dan lainnya. Kapal layar samudera ini dilengkapi dengan dua atau tiga tiang layar dan beberapa layar yang masing-masing mempunyai nama dan fungsinya.

Kapal (perahu) layar untuk keperluan olahraga (olahraga layar) terdapat di semua negara termasuk Indonesia yang mempunyai tim olahraga layar dan olahraga dayung. Contoh Pertamina mempunyai klub olahraga layar yang bernama Kuda Laut. Jenis perahu layar yang diperlombakan antara lain :
Laser ; Interprise, 407
Firebal ; Yacht, dan lain-lain
407 ialah jenis perahu layar yang panjangnya 4 m 7 cm.

Galea Romawi dari masa sekitar 50 tahun SM dalam pertempuran terutama dipakai dayung, tetapi kalau ada angin untuk pelayaran jauh digunakan layar. Tonggak penumbuk berlapis besi atau perunggu untuk menenggelamkan musuh. Layar yang dipergunakan segi empat, serta dayung dan kemudi terletak disisi kiri perahu.

Perahu dhau di Arab sudah dikenal sejak lebih 15 abad, Waktu itu pelaut bangsa Arab sudah berlayar pulang balik ke India dengan memanfaatkan angin musiman. Sudah dari masa dahulu perahu layar atau kapal dipergunakan sebagai alat angkut di perairan karena dengan menggunakan kapal muatan dapat diangkut sebanyak mungkin, selain digunakan juga mengangkut pasukan untuk menaklukkan musuh.

c. Penggerak / tenaga mesin:
Kapal yang mempunyai ruang mesin di dalam lambung kapal dimana mesin tersebut mampu menggerakkan baling-baling (propeller) kapal sebagai sarana dorong / gerak kapal. Sekarang kapal adalah sarana transportasi melalui laut yang daya angkutnya sangat besar dibanding dengan transportasi melalui darat apalagi melalui udara.

DEFINISI KAPAL
Yang disebut kapal ialah suatu bentuk konstruksi yang dapat terapung (floating) di air dan mempunyai sifat muat berupa penumpang atau barang yang sifat geraknya bisa dengan dayung, angin atau mesin.
Di dalam istilah perkapalan,arti kapal terdapat istilah asing yaitu:
• SHIP disebut untuk kapal yang berukuran besar.
• BOAT disebut untuk kapal yang berukuran kecil.
• VESSEL disebut untuk kapal yang berukuran besar dan kecil.
• CRAFT disebut untuk kapal yang berukuran kecil saja.
• CARRIER juga sering dipakai untuk kapal-kapal yang mengangkut barang curah / Bulk Carrier, kayu / Log and Timber Carrier.

Barge atau tongkang ialah suatu alat apung yang sifat muatannya bisa berupa cair (air atau minyak ) atau barang umum lainnya,biasanya tongkang ini ditarik oleh kapal tarik (tug boat) dalam hal ini alat apung tersebut bukan jenis kapal,lain halnya bila tongkang tersebut mempunyai alat penggerak sendiri misalnya self Propelled Barge adalah suatu bentuk kapal

https://alfiansaputrablog.files.wordpress.com/2016/12/f0987-kapal2btermewah2bdi2bdunia.jpg

 

Sejarah perkeretaapiaan indonesia

        Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Samarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 – 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang – Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS – Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang di kirim ke Batavia atau Soerabaja.

Jaringan setelah tahun 1875 hingga tahun 1888

Pembangunan Tahap I terjadi tahun 1876-1888. Awal pembangunan rel adalah 1876, berupa jaringan pertama di Hindia Belanda, antara Tanggung dan Gudang di Semarang pada tahun 1876, sepanjang 26 km. Setelah itu mulai dibangun lintas Semarang – Gudang. Pada tahun 1880 dibangun lintas Batavia (Jakarta) – Buitenzorg (Bogor) sepanjang 59 km, kemudian dilanjutkan ke Cicalengka melalui Cicurug – Sukabumi – Cibeber – Cianjur – Bandung. Pada tahun 1877 dibangun lintas Kediri – Blitar, dan digabungkan dengan lintas Surabaya – Cilacap lewat Kertosono – Madiun – Solo, dan juga lintas Jogya – Magelang.

Hingga tahun 1888 jaringan rel terbangun adalah:

Batavia – Buittenzorg – Sukabumi – Bandung – Cicalengka
Batavia – Tanjung Priok dan Batavia – Bekasi
Cilacap – Kutoarjo – Yogya – Solo – Madiun – Sidoarjo – Surabaya
Kertosono – Kediri – Blitar
Sidoarjo – Malang dan Bangil – Pasuruan – Probolinggo
Solo – Purwodadi – Semarang dan Semarang – Rembang
Tegal – Balapulang

Jaringan setelah tahun 1889 hingga tahun 1899

Hingga tahun 1899 jaringan rel terbangun adalah:

Djogdja – Tjilatjap
Soerabaja – Pasoeroean – Malang
Madioen – Solo
Sidoardjo – Modjokerto
Modjokerto – Kertosono
Kertosono – Blitar
Kertosono – Madioen – Solo
Buitenzorg (Bogor) – Tjitjilengka
Batavia – Rangkasbitung
Bekasi – Krawang
Cicalengka – Cibatu (Garut) – Tasikmalaya – Maos – Banjarnegara
Cirebon – Semarang dan Semarang – Blora
Yogya – Magelang
Blitar – Malang dan Krian – Surabaya
Sebagian jalur Madura

Jaringan setelah tahun 1899 hingga tahun 1913:

Rangkasbitung – Labuan dan Rangkasbitung – Anyer
Krawang – Cirebon dan Cikampek – Bandung
Pasuruan – Banyuwangi
Seluruh jaringan Madura
Blora – Bojonegoro – Surabaya

Jaringan setelah tahun 1813 hingga tahun 1925

Hingga tahun 1925 jaringan rel terbangun adalah:

Sisa jalur Pulau Jawa
Elektrifikasi Jatinegara – Tanjung Priok
Elektrifikasi Batavia – Bogor:
Sumatera Selatan: Panjang – Palembang dan
Sumatera Barat: sekitar Sawahlunto dan Padang
Sumatera Utara: Tanjung Balai – Medan – Pematangsiantar; dan Medan – Belawan – Pangkalansusu.
Sulawesi: Makasar – Takalar dan rencana Makasar – Maros – Sinkang
Sulawesi Utara: rencana Manado – Amurang
Kalimantan: rencana Banjarmasin – Amuntai; dan rencana Pontianak – Sambas.

Untuk Kalimantan dan Sulawesi tidak terlaksana karena baru akan dimulai dibangun tahun 1941 dan Perang Dunia II meletus.
Masa Pembangunan Stasiun

Berikut daftar stasiun besar:

Stasiun Karanganyar – 1875
Stasiun Jakarta Kota – diresmikan 1929
Stasiun Tanjung Priok – 1914
Stasiun Gambir (dulu Weltevreden) – 1914
Stasiun Jatinegara (dulu Meester Cornelis)
Stasiun Manggarai – 1969
Stasiun Pasar Senen – 1916
Stasiun Cikampek – 1894
Stasiun Bogor – 1880
Stasiun Bandung – 1887
Stasiun Yogyakarta – 1887
Stasiun Solo Balapan – 1876
Stasiun Semarang Tawang – 1873
Stasiun Cirebon – 1920
Stasiun Madiun – 1897
Stasiun Purwokerto – 1922
Stasiun Malang – 1941
Stasiun Surabaya Kota – 1878 dan renovasi 1911
Stasiun Surabaya Gubeng – 1913
Stasiun Pasar Turi – 1938
Stasiun Kertosono

Jaringan kereta listrik Batavia – Buitenzorg 1918

Stasiun Bogor (Buitenzorg) dibangun tahun 1880 pada waktu membuat lintas Buitenzorg – Soekaboemi – Tjiandjoer – Tjitjalengka. Namun jaringan kereta listrik hanya ada di Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor) yang dibangun tahun 1918, kemudian tahun 1925 jaringan listrik juga dibuat ke Meester Cornelis (Jatinegara) ke Tandjoeng Priok.

Sejarah dan Kecanggihan Pesawat F-16 yang Hangus di Halim

Kamis,  16 April 2015  −  15:19 WIB

Sejarah dan Kecanggihan Pesawat F-16 yang Hangus di Halim
Pesawat F-16 miliki TNI Angkatan Udara yang terbakar di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). (istimewa)
A+ A-
JAKARTA – Kecelakaan terjadi di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) terbakar pada pukul 08.15 WIB pagi tadi.

Pesawat yang dipersiapkan untuk ikut mengamankan  acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) itu terbakar saat akan lepas landas dari Lapangan Udara Halim.

F-16 adalah salah satu pesawat tempur yang dimiliki TNI untuk menjaga keamanan langit Nusantara. (Baca: Seluruh Badan Pesawat F-16 Hangus)

Dikutip dari website http://www.tni-au.mil.Id, pesawat bernomor registrasi TS-1643 ini mendarat kali pertama di Lapangan Udara Iswahjudi, Madiun, 27 September 2014.

Pesawat ini masuk dalam pengiriman tahap kedua dari dua pesawat F-16 C/52ID milik TNI AU. Keduanya diberi nomor ekor TS 1641 dan TS 1643. Keduanya memulai perjalanan panjang dengan berangkat dari Hill AFB Utah pada Senin 22 September 2014.

Kedatangan dua pesawat ini bagian dari proyek Peace Bima Sena II yaitu, pengadaan 24 pesawar F-16 C/D-52ID.

Pesawat ini menjalani upgrading dan refurbished rangka airframe dari seluruh pesawat aslinya F-16C/D block 25, di samping modernisasi sistem avionic dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.

Pesawat ini dikenal lincah sehingga dinilai cukup andal dalam pertempuran di udara. F-16 ini juga dilengkapi senjata canggih rudal jarak pendek AIM 9 sidewinder L/M/X dan IRIS -T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk skenario beyond visual range.

Untuk menyerang permukaan, pesawat ini dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/82/83/84, laser guded bomb paveway, JDAM (GPS-Bomb), bom antirunway Durandal, rudal AGM 65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (antikapal), rudal antiradar dengan dilengkapi improved data modem link 16, head up display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan helmet mounted cueing system dan night vision google.

Pesawat ini juga dilengkapi navigation and targeting pod canggih sama dengan sniper atau litening sehingga memungkinkan pesawat beroperasi pada malam hari, plus mampu melaksanakan misi Supresssion of Enemy Air Defence (SEAD) guna menetralisir pertahanan udara musuh.